Saya adalah pelajar SMK yang sekarang telah duduk di kelas XI jurusan Multimedia. Jurusan Multimedia bagi saya memang sangat menyenangkan karena selalu berhubungan dengan komputer, kamera, dan peralatan media lainnya. Meski materi pelajarannya sangat sulit seperti matematika, kimia, dan Fisika namun saya sangat senang dengan materi pelajaran tersebut yang slalu menggunakan rumus-rumus untuk menjawab soalnya.
Awal mulanya saya mulai mengambil kerja sampingan adalah dari teman saya yang ingin membuat proposal. Dia menawarkan saya untuk mengetikkan proposalnya tersebut. Dengan semangat dan kemauan agar dapat memiliki ketrampilan mengetik dengan baik akhirnya saya bersedia untuk mengetikkan proposal teman saya yang jumlahnya cukup banyak. Dengan pedoman buku panduan "Cara membuat proposal" akhirnya saya dapat menyelesaikan dengan baik proposal tersebut. Meski tidak mendapat untung dari biaya yang saya keluarkan tapi saya masih senang karena ketrampilan mengetik saya meningkat.
Kemudian tidak lama setelah itu materi pelajaran praktek di sekolah adalah SHOOTING. Guru menugaskan murid-muridnya yang sudah dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membuat Video Clip dan Menyooting manten(acara pernikahan). Pembuatan Video Clip pun berhasil dengan baik, namun shoting manten hasilnya belum sempurna. Karena menurut saya Shooting manten cukup menantang saya mencoba kembali untuk membuat video pernikahan. Dengan cara menawarkan jasa ketempat yang ingin diadakannya pernikahan meski bayaranya hanya sedikit(karena masih praktek) akhirnya pun berhasil dengan baik meski belum sempurna.
Tidak lama setelah itu saya ditawarkan untuk bekerja sama dengan salah satu Tata rias salon yang sudah malihat hasil Video pernikahan saya. Saya pun menerimanya dengan senang. Ternyata banyak sekali pekerjaan yang harus saya lakukan seperti Video Shooting yang hampir setiap minggunya selalu menerima orderan dan jadwalnya cukup padat, membuat undangan pernikahan, mengetik proposal, dan membuat video documentasi. Semua itu membuat saya kelelahan dan sulit sekali untuk mengatur waktu karena saya sering bergadang untuk neglembur pekerjaan tersebut, karena memang harus sesuai jadwal.
Akhirnya sekolah saya pun menjadi terganggu dan berantakan. Saya sering tidak masuk sekolah karena kelelahan atau karena bersamaan dengan acara pernikahan yang harus di shooting, sering tidur di kelas, nilai saya menjadi Down sangat drastis karena tidak ada waktu untuk belajar. Selalu mementingkan pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai jadwalnya.
Saya pun menyadari betapa Sulitnya Sekolah Sambi Bekerja, namun mulai saat ini saya mencoba untuk mengutamakan urusan sekolah dengan cara mengurangi penerimaan jasa shoting dan jasa lainnya.
" Tired "
Kemudian tidak lama setelah itu materi pelajaran praktek di sekolah adalah SHOOTING. Guru menugaskan murid-muridnya yang sudah dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membuat Video Clip dan Menyooting manten(acara pernikahan). Pembuatan Video Clip pun berhasil dengan baik, namun shoting manten hasilnya belum sempurna. Karena menurut saya Shooting manten cukup menantang saya mencoba kembali untuk membuat video pernikahan. Dengan cara menawarkan jasa ketempat yang ingin diadakannya pernikahan meski bayaranya hanya sedikit(karena masih praktek) akhirnya pun berhasil dengan baik meski belum sempurna.
Tidak lama setelah itu saya ditawarkan untuk bekerja sama dengan salah satu Tata rias salon yang sudah malihat hasil Video pernikahan saya. Saya pun menerimanya dengan senang. Ternyata banyak sekali pekerjaan yang harus saya lakukan seperti Video Shooting yang hampir setiap minggunya selalu menerima orderan dan jadwalnya cukup padat, membuat undangan pernikahan, mengetik proposal, dan membuat video documentasi. Semua itu membuat saya kelelahan dan sulit sekali untuk mengatur waktu karena saya sering bergadang untuk neglembur pekerjaan tersebut, karena memang harus sesuai jadwal.
Akhirnya sekolah saya pun menjadi terganggu dan berantakan. Saya sering tidak masuk sekolah karena kelelahan atau karena bersamaan dengan acara pernikahan yang harus di shooting, sering tidur di kelas, nilai saya menjadi Down sangat drastis karena tidak ada waktu untuk belajar. Selalu mementingkan pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai jadwalnya.
Saya pun menyadari betapa Sulitnya Sekolah Sambi Bekerja, namun mulai saat ini saya mencoba untuk mengutamakan urusan sekolah dengan cara mengurangi penerimaan jasa shoting dan jasa lainnya.
" Tired "